RADAR Pesawat Beroperasi Di Sekolah


Tepatnya tanggal 6 Feb 2018, disekolah kami mulai beroperasi RADAR pemantau pesawat terbang, bekerja sama dengan Fligtaware yang berkantor di Eleven Greenway Plaza, Suite 2900 Houston, Texas 77046 USA. Saat ini alat yang dikirimkan langsung dari bagian produksi di Jerman berupa Flight Feeder ADS-B Receiver tersebut telah beroperasi sempurna sebagai penerima data dari transponder pesawat terbang yang berada pada radius hingga 500 Km.

Sebelumnya semua bandara menggunakan radar yang cara kerjanya kebalikan dari teknologi ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast, yaitu Radar di Bandaralah yang mendeteksi pesawat terbang. ADS-B adalah pengganti atau untuk suplemen terhadap kegiatan surveillance terhadap pesawat terbang yg dilakukan secara “tradisional” yaitu yg berbasis pada radar. Perlu dipahami bahwa ADS-B adalah merupakan perubahan besar dalam filosofi surveillance, yaitu dari penggunaan radar di darat untuk mendeteksi pesawat terbang dan menentukan posisinya, berubah menjadi setiap pesawat terbang dapat menggunakan GPS untuk menemukan posisinya sendiri dan kemudian secara otomatis melaporkannya ke station di darat.

Penggunaan ADS-B ini sesuai dengan rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) pada Mei 2006. Dengan menggunakan ADS-B maka deteksi akan lebih baik dan lebih akurat, dibanding apabila menggunakan sistem radar, yang tidak mampu mendeteksi pesawat yang terhalang awan. Indonesia memulai program ADS-B sejak tahun 2006 dalam suatu kemitraan dengan SITA dan Thales.
Manfaat ADS-B Ada 3 (tiga) manfaat ADS-B.



1. Posisi GPS yang dilaporkan oleh ADS-B menjadi lebih akurat dibandingkan dengan posisi yang dihasilkan oleh radar, dan juga lebih konsisten. Sebagai kelanjutannya dalam IFR environment, maka jarak antar pesawat terbang di udara dapat menjadi lebih dekat dari jarak antara (separation) yang diperbolehkan sebelumnya.

2. Surveillance dengan ADS-B lebih mudah dan lebih murah, baik dalam hal poemasangan maupun pengoperasian dibandingkan dengan radar. Hal Ini dapat diartikan bahwa wilayah udara yang sebelumnya tidak memiliki radar, sehingga operasi penerbangan hanya menggunakan system pemisahan prosedural (procedural separation), dengan adanya ADS-B maka untuk daerah-daerah yang tidak memiliki radar, akan dapat menikmati manfaat dari layanan ATC yang lebih baik.

3. Karena ADS-B adalah layanan broadcast yang dapat diterima oleh pesawat terbang. Maka dengan ADS-B pesawat terbang akan memiliki kemampuan traffic awareness yang akurat dan murah, khususnya apabila dikaitkan dengan adanya pesawat pesawat terbang lain yang berada di sekitarnya.

Selain turut membantu pemberian data sebagai bagian dari keselamatan dunia penerbangan, alat ini mengirimkan data ke pihak Flightaware kemudian dapat dinikmati melalui aplikasi Android dan IOS yang dapat di unduh melalui Google Play Store dan Apps Store. Sementara bagi siswa kami disekolah merupakan salah satu peralatan edukasi dalam penerapan nyata teknologi komputer jaringan.
Sebenarnya Radar inipun dapat dibuat menggunakan sebuah USB Dongle seperti RTL-SDR (Software Define Radio) yang dapat dipasang langsung pada sebuah komputer laptop, Handphone ataupun saat ini banyak diterapkan pada komputer mini seperti Raspberry Pi.

1 komentar untuk "RADAR Pesawat Beroperasi Di Sekolah"

  1. maaf melenceng sekedar tanya kurunanda.blogspot.com pindah web? alamat webnya apa?

    BalasHapus